SELAMAT KEPADA BAPAK MAYJEND TNI(MAR)(PURN) YUSSUF SOLICHIEN MARTADININGRAT, PhD ATAS TERPILIHNYA KEMBALI SEBAGAI KETUA UMUM DPP HIMPUNAN NELAYAN SELURUH INDONESIA UNTUK PERIODE 2012-2017.

Thursday, December 16, 2010

Berita tentang animo budidaya Pemda Babel

Rencana dan kebijakan pemda seperti ini bisa dimanfaatkan oleh DPD/DPC untuk pengembangan NELAYAN budidaya. Rencana Pemda yang mulia ini pasti berhasil bila didukung oleh nelayan yang tangguh dan trampil, Brafo Nelayan....

Jumat, 14 Mei 2010 10:00
Zonasi Kawasan untuk Pacu Budidaya Kerapu
Belitung, Kompas - Belitung diarahkan untuk pengembangan ikan kerapu. Kondisi perairan Belitung yang masih baik dinilai berpotensi untuk budidaya perikanan. Hal itu dikemukakan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Bangka Belitung Yulistyo di Belitung, Selasa (11/5), saat berkunjung ke penangkaran ikan kerapu di Desa Pegantungan, Kecamatan Badau, Belitung.
Bupati Belitung Darmansyah Husen menyatakan, pihaknya telah menyiapkan zonasi kawasan untuk mendukung budidaya kerapu. Hal ini, antara lain, dengan menutup perairan Belitung utara dari usaha pertambangan.

Saat ini jumlah keramba jaring apung (KJA) kerapu di Bangka Belitung sebanyak 10.000 petak, tersebar di empat kabupaten, yakni Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung, dan Belitung Timur.

”Pengembangan budidaya kerapu membutuhkan komitmen produksi, baik jumlah dan mutu. Komitmen itu perlu ditaati pembudidaya,” ujar Yulistyo.

Di Desa Pegantungan, Kecamatan Badau, jenis kerapu yang dibudidayakan dan ditangkarkan meliputi kerapu lumpur, macan, pasir, dan bebek. Sebagian kerapu itu ditangkap dari perairan Bangka Belitung dan dibesarkan hingga mencapai ukuran 500 gram. Pembesaran ikan berlangsung 2-3 bulan.

Untuk pasar ekspor, kerapu biasanya dijual dalam kondisi hidup. Kerapu yang diekspor berukuran lebih dari 500 gram. Harga ikan kerapu relatif tinggi. Kerapu bebek, misalnya, harganya 50 dollar AS per kilogram dan kerapu lumpur 10 dollar AS per kilogram.

Abeng, pembudidaya kerapu di Desa Pegantungan, menuturkan, jumlah KJA miliknya 168 unit. Setiap keramba berisi 250 kerapu dengan kapasitas panen 150 kilogram per KJA. Setiap bulan ia mengekspor 3-4 ton ke Hongkong.

Hingga kini, ujar Abeng, ia memiliki 50 kapal tangkap kerapu. Ia juga menerima pasokan ikan kerapu dari sekitar 200 nelayan di Belitung. Ikan kerapu berukuran di bawah 500 gram dibesarkan, sedangkan di atas 500 gram langsung diekspor.

Selain menangkarkan ikan hasil tangkapan, Abeng juga membudidayakan kerapu dengan bibit dari balai besar budidaya air laut di Bali. (LKT)

Sumber: Kompas



Silahkan kunjungi DITJEN KP3K untuk detail lain.

No comments:

Post a Comment

SELAMAT kepada seluruh jajaran HNSI atas suksesnya RAPAT KERJA NASIONAL HNSI 2010 yang diselenggarakan di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta pada tanggal 30 November – 02 Desember 2010.

Dalam Rakernas HNSI 2010 dapat ditangkap pesan-pesan dari Pemerintah, DPR-RI, DPD-HNSI dan DPC_HNSI bahwa perhatian dan harapan terhadap perikanan budidaya yang sangat besar kedepan sebagai suatu kegiatan usaha yang bisa mensejahterakan Nelayan, pembangunan ketahanan pangan dan penumbuhan komoditi unggulan masa depan.

Membaca animo itu semua, DPP HNSI bidang Budidaya sub bidang Mariculture segera menyusun rencana kerja untuk merancang kegiatan yang komprehensif yang harmonis dengan DKP, PEMDA, HNSI dan Pasar yang bertujuan akhirnya untuk menciptakan lapangan kerja yang mampu mensejahterahkan NELAYAN.